Apa itu Efek Batman?

Efek Batman adalah strategi untuk meningkatkan ketekunan anak dengan cara berpura-pura menjadi karakter yang pandai dalam tugas yang dihadapi, seperti Batman. Strategi ini memanfaatkan konsep self-distancing, di mana anak mengambil sudut pandang orang luar terhadap situasinya.

Dalam sebuah eksperimen, anak-anak berusia 4 dan 6 tahun diminta untuk menyelesaikan sebuah tugas membosankan di laptop, yaitu menekan spasi jika melihat keju di layar, sambil diberi pilihan untuk beristirahat dengan bermain game di iPad. Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang berpura-pura menjadi Batman atau Dora the Explorer, kelompok yang menggunakan nama mereka sendiri, dan kelompok yang menggunakan kata “aku”. Hasilnya, anak-anak yang berpura-pura menjadi Batman atau Dora bekerja lebih lama, mencoba lebih banyak kunci, dan lebih tenang daripada anak-anak yang menggunakan nama mereka sendiri atau kata “aku”. Efek Batman ini berlaku untuk kedua usia dan tidak dipengaruhi oleh gender, fungsi eksekutif, teori pikiran, atau kemampuan bahasa.

Bagaimana Efek Batman Meningkatkan Ketekunan? Berdasarkan penelitian, berpura-pura menjadi karakter seperti Batman membantu anak untuk:

  • Menjauhkan diri dari godaan dan emosi negatif saat mengerjakan tugas.
  • Memfokuskan diri pada tujuan mereka.
  • Meningkatkan identifikasi dengan karakteristik positif dari karakter yang dipilih, seperti kerja keras, kepercayaan diri, dan keterampilan.
  • Menjadikan proses belajar dan hidup lebih menyenangkan dan mudah.

Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa anak-anak yang berpura-pura menjadi Batman atau Dora the Explorer saat mengerjakan tugas membosankan di laptop, bekerja lebih lama, mencoba lebih banyak kunci, dan lebih tenang daripada anak-anak yang tidak menggunakan strategi ini.

Efek Batman menunjukkan bahwa berpura-pura adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan ketekunan anak. Orang tua dan guru dapat mendorong anak untuk menggunakan strategi ini dalam berbagai situasi, seperti saat mengerjakan tugas sekolah, menyelesaikan pekerjaan rumah, atau menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.